9 Fakta Menarik dan Sejarah Singkat Hari Batik Nasional

2 Oktober 2020 7:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Iwan Tirta di Plaza Indonesia ss18. Foto: Garin Gustavian Irawan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Iwan Tirta di Plaza Indonesia ss18. Foto: Garin Gustavian Irawan/kumparan
ADVERTISEMENT
Selamat Hari Batik Nasional!
Sebelas tahun lalu, yaitu pada 2 Oktober 2009, UNESCO secara resmi mengakui, memutuskan, dan menetapkan bahwa Batik dari Indonesia sebagai warisan budaya dunia yang patut untuk dilestarikan.
ADVERTISEMENT
Sejak saat itu, setiap tanggal 2 Oktober, seluruh masyarakat Indonesia memperingatinya sebagai Hari Batik Nasional.
Namun memperingati Hari Batik Nasional tidak cukup dengan sekadar mengenakan batik atau mengunggah foto memakai batik saja. Yang lebih penting lagi adalah bagaimana kita menghormati, melestarikan dan memahami warisan nusantara ini.
Batik sendiri merupakan sebuah warisan karya seni bernilai tinggi yang memiliki makna, filosofi, dan simbol yang 'kaya' akan cerita. Ya, beda daerah, beda pula motif batik yang dihasilkan. Uniknya, setiap motif tersebut punya cerita-cerita dengan makna berarti yang menarik untuk dipelajari.
Koleksi batik bersejarah yang dikoleksi Museum Batik Danar Hadi dalam pameran Hari Batik Nasional di Istana Mangkunegaran, Surakarta, Jawa Tengah. Foto: Ema Fitriyani/kumparan
Batik adalah warisan turun-temurun yang sudah menjadi identitas masyarakat Indonesia sejak dulu kala. Oleh sebab itu, kita sepatutnya memang turut melestarikan dan bangga mengenakan batik ini.
ADVERTISEMENT
Untuk mengenal batik lebih baik lagi, berikut kumparanWOMAN rangkumkan 9 fakta menarik lainnya tentang batik yang mungkin belum Anda ketahui. Apa saja? Yuk, simak!
Batik motif corona. Foto: ANTARA FOTO/Maulana Surya
1. Batik berasal dari dua padanan Bahasa Jawa, yakni 'amba' yang berarti menulis, dan 'titik'. Kedua kata ini dikombinasikan sehingga memiliki definisi 'menulis titik' di atas kain.
2. Indonesia membutuhkan tiga tahun untuk bisa mendapatkan pengakuan dari dunia internasional, sampai akhirnya ditetapkan oleh UNESCO sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity).
Batik Iwan Tirta di Kedubes AS. Foto: Dok. Istimewa
3. Kata Batik pertama kali terdaftar dalam Bahasa Inggris di Encyclopedia Britannica pada tahun 1880, dengan ejaan Battik. Batik juga pernah dieja dengan beragam tulisan lainnya, mulai dari mbatek, mbatik, batek.
ADVERTISEMENT
4. Dikutip Facts of Indonesia, Batik Tulis adalah jenis batik yang memiliki harga paling mahal. Alasannya, proses pembuatannya dibuat secara manual dan membutuhkan waktu yang lama.
5. Masing-masing batik memiliki arti dan makna tersendiri. Sehingga, terdapat beberapa batik yang tidak boleh dikenakan pada acara-acara tertentu. Misalnya, motif batik seperti sidamukti, sidaluhur, dan kawung, yang biasa dipakai untuk menutup jenazah.
6. Batik dengan motif 'parang rusak' dari model batik motif parang, dilarang dikenakan dalam acara pernikahan. Motif ini bisa membawa sial pada pernikahan tersebut. Hal ini bisa membuat rumah tangga pengantin yang memakainya menjadi rusak dan penuh dengan perselisihan. Kemudian ada motif Truntum dan Sido Asih, yang hanya boleh dipakai oleh pengantin.
Batik Parang Kencana Foto: IG: @parangkencana
Parang Kencana Foto: Dok. Parang Kencana
7. Mantan Presiden Indonesia kedua, Soeharto, adalah sosok yang pertama kali memperkenalkan Batik ke mata internasional pada pertengahan tahun 80-an. Kabarnya, batik dijadikan sebagai souvenir atau cinderamata untuk para tamu kenegaraan dari berbagai dunia.
Kain batik tulis milik Iwan Tirta Private Collection yang ikut dipamerkan dalam "Colours From Home" Foto: Helinsa Rasputri/kumparan
8. Kehadiran Batik di Indonesia masih menjadi misteri sampai saat ini. Terdapat banyak pendapat tentang kapan dan bagaimana batik bisa menjadi tradisi yang turun-temurun bagi masyarakat Indonesia.
ADVERTISEMENT
Menurut G. P. Rouffaer, peneliti dan pustakawan asal Belanda, teknik membatik kemungkinan hadir di abad ke-6 dan ke-7 karena pengaruh dari India dan Sri Lanka. Namun, menurut arkeolog Belanda, J.L.A Brandes dan arkeolog Indonesia, F.A. Sutjipto, percaya bahwa batik adalah tradisi asli orang Indonesia. Hal ini terbukti dengan beberapa daerah Indonesia, seperti Toraja, Flores, Halmahera, dan Papua, yang tidak memiliki 'kontak ' langsung dengan ajaran Hindu, juga memiliki tradisi membatik.
9. Pemilihan Hari Batik Nasional pada 2 Oktober berdasarkan keputusan UNESCO, yang secara resmi mengakui batik Indonesia sebagai warisan budaya dunia.
Bagaimana menurut pendapat Anda? Semakin bangga dengan warisan budaya Indonesia dari batik ini?